Estimasi Peneliti, Es Di Kutub Utara Akan Hilang Pada Tahun 2050

kutub utara
sumber: pixabay.com
NAPAKILMU.COM - Emisi karbon dioksida yang dihasilkan oleh amerika serikat bertanggung jawab terhadap berkurangnya es di Antartika hingga 50 meter persegi setiap tahunnya. Berdasarkan riset terbaru, setiap metrik ton karbon dioksida yang dilepas ke atsmofer, akan langsung berdampak terhadap hilangnya 3 meter persegi permukaan es pada akhir musim panas.
Dampak yang terjadi pada pemukaan es di Artik sekarang dapat dihitung. Beberapa negara yang menghasilka Karbon Dioksida dalam jumlah besar perkapita, seperti Amerika Serikat, memiliki dampak yang lebih besar terhadap penurunan permukaan es, daripada negara-negara yang meliki emisi karbo yang lebih rendah seperti Uganda.
Secara umum spesis manusialah yang bertanggung jawab terhadap emisi karbon dioksida sebesar 36 Milyar metrik ton  setiap tahunnya. Dengan emisi karbon sebesar 3 triliun metrik ton, lautan es atrik akan hilang pada selang waktu 125.000 tahun. Dan bisa diperkirakan kejadian ini akan terjadi sebeum tahun 2050.
Berkurangnya permukaan es di permukaan bumi mengancam spesis yang hidup di arktik, dan dapat menyebarkan polusi . Pada tahun 2012, laut arktik menyentuh rekor terendah sejak observasi melalui satelit dilakukan; ukurannya hanya berkisar sekitar 3.39 juta kilometer persegi, jauh dibawah ukuran sebelumnnya sekitar 6,22 juta Kilometer persegi selama tahun 1981 hingga 2010.
Sebagai estimasinya, peneliti menganalisa rekaman temperatur permukaan laut Atrik dan tingkat es sejak 1953. Hubungan antara emisi dan berkurangnya permukaan es berbanding lurus. Tingginya konsentrasi karbon dioksida di atsmosfer semakin menguatkan efek rumah kaca, sehingga panas akan terperangkap dan dikirim kembali ke bumi. Hal ini menambah pemanasan karena radiasi infra merah yang menyentuh Artik, sehingga menyebabkan berkurangnya permukaan es.
sumber : sciencenews.org

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Estimasi Peneliti, Es Di Kutub Utara Akan Hilang Pada Tahun 2050"

Posting Komentar